Kesuksesan Feyenoord Berawal dari Blunder Excelsior
Antara tiga club sepak bola Rotterdam, cuma Excelsior yang tidak pernah mengumpulkan gelar Eredivisie satu juga. Prestasi terbaik club berjulukan The Kralingers ini ialah capai final Piala KNVB 1968. Selainnya, Excelsior cuma repot untuk kemunduran dan promo Eredivisie. Club yang telah berumur 120 tahun ini tidak berarti tidak berpotensi. Tetapi beberapa pemain berpotensi mereka selalu dipreteli oleh beberapa pesaing sekotanya.
Khususnya oleh Feyenoord yang paling hoby mengambil beberapa pemain Excelsior semenjak 1979. Semenjak waktu itu, Excelsior jadi club yang memberi pengalaman dan training untuk pemain muda berpotensi untuk Feyenoord. Sikap club king88bet Login bertempat di Stadion Van Donge dan De Roo ini tidak sama Sparta yang menampik jadi feeder klub Feyenoord. Michel Bastos, Salomon Kalou, Royston Drenthe, George Boateng, Robin van Persie, dan yang lain, adalah bajakan Feyenoord dari saudara tuanya itu.
Ke-2 pemain itu tetap termasuk muda karena di bawah 23 tahun dan selalu masuk ke formasi 11 pemain Feyenoord. Di lain sisi, Feyenoord pinjamkan Marouan Azarkan ke Excelsior untuk memperoleh training dan pengalaman berlaga. Saat sebelum pada akhirannya akan balik ke Feyenoord.
Van Persie dapat disebut yang paling membekas. Bekas striker unggulan Team Nasional terlahir di Rotterdam dan dibesarkan di teritori Excelsior. Van Persie gabung dengan sekolah tinggi muda The Kralingers pada umur 5 tahun. Tetapi dia pilih ke Feyenoord pada umur 16 tahun sesudah berbeda dengan staff pelatih Excelsior. Di King88Bet Situs Slot Terbaik saat ini, ada Mats Wieffe dan Quilindschy Hartman yang disebut pemain perekrutan Feyenoord dari Excelsior.